Jumat, 30 November 2007

Cerita Misteri: Misteri Boneka Beruang


Misteri Boneka Beruang

Oleh Benny Rhamdani

Anjeli menemukan boneka beruang itu di loteng rumah yang dijadikan gudang. Tepatnya di antara tumpukan mainan yang sudah tak terpakai. Anjeli baru kali ini masuk gudang dan melihat-lihat isinya. Sebelumnya ia merasa takut.

Dari semua mainan yang ada di loteng, cuma boneka beruang itu yang tidak Anjeli kenali.

“Ini boneka siapa ya? Mengapa aku tidak ingat pernah memilikinya?” Anjeli bingung.

Akhirnya, ia memutuskan mengambil boneka itu. Dibawanya boneka itu ke kamar setelah membersihkan debunya. Wah, bonekanya masih bagus. Tapi kenapa sudah disimpan di gudang? Apakah ini bekas mainan Kak Lisa?

Hm, kenapa tidak diberikan kepadaku? pikir Anjeli. Boneka sebagus itu memang masih layak dikoleksi. Bukan disimpan di gudang.

Anjeli memutuskan untuk bertanya langsung ke Kak Lisa. Dia segera menuju kamar Kak Lisa.

“Kak ….”

Kak Lisa langsung terkejut melihat Anjeli datang dengan boneka beruang itu.

“Ini bekas kakak ya?” tanya Anjeli.

“Bu … bukan. Dari mana kamu dapat boneka itu?” tanya Kak Lisa.

“Gudang.”

“Kenapa kamu masuk gudang? Kan, kakak udah bilang, di sana banyak setannya.”

“Ah, Kak Lisa. Anjeli bukan anak kecil lagi yang gampang ditakut-takuti. Anjeli sudah hapal ayat-ayat Al Quran. Jadi Anjeli tinggal berdoa, biar setannya takut. Hehehe,” Anjeli tertawa.

Kak Lisa menarik napasnya. “Kalau begitu boneka itu kembalikan ke gudang,” pinta Kak Lisa.

“Kenapa? Ini boneka bagus. Kenapa dibawa ke gudang?”

“Iya masih bagus. Tapi ….” Kak Lisa tidak meneruskan ucapannya.

“Ya, sudah kalau tidak mau kasih tahu. Anjeli mau ajak main di kamar.” Anjeli langsung menuju kamarnya. Ia bermain dengan boneka beruang itu sampai tertidur.

Saat bangun, Anjeli kaget karena boneka beruang itu tidak ada lagi di dekatnya. Pikiran Anjeli langsung menuduh Kak Lisa. Anjeli segera menuju kamar Kak Lisa. Tapi Kak lisa tidak ada di rumah.

Anjeli segera menuju kamar ayah dan ibu. Rupanya Ayah sudah pulang dari kantor.

“Ibu, apakah melihat kak Lisa? Tadi dia mengambil boneka beruang Anjeli,” ucap Anjeli.

“Boneka beruang?” Ibu bingung.

“Ah ….” Ayah langsung tersenyum. Tiba-tiba Ayah langsung berbisik ke telinga Anjeli. “Ayah tahu. Tapi jangan bilang ibu ya?”

Anjeli mengangguk. Lalu mengikuti Ayah. Ternyata Ayah bukannya menuju ke loteng malah mengajak Anjeli ke kamar Kak Lisa.

“Duduklah, Ayah mau menceritakan sesuatu ….”

Anjeli duduk di atas tempat tidur Kak Lisa.

“Boneka beruang tadi, Ayah yang mengambil. Ayah kembalikan ke gudang,” jelas Ayah yang sudah ditelepon Kak Lisa sebelumnya.

“Kenapa Anjeli tidak boleh punya beneka beruang itu?” Anjeli bingung.

Ayah terdiam sebentar. “Karena boneka beruang itu akan membuat Mama sedih setiap kali melihatnya,” ucap Ayah.

“Sedih? Kenapa?” Anjeli semakin bingung.

“Boneka itu adalah kepunyaan … saudara kembarmu. Ketika bayi, Anjeli punya saudara kembar. Lalu kalian sakit keras, sampai harus dirawat di rumah sakit. Saat sakit itulah Ayah membelikan boneka beruang untuk menghibur kalian. Tapi rupanya saudara kembarmu tidak kuat menahan penyakitnya. Sampai ahirnya meninggal. Nah, dulu setiap Ibu melihat boneka beruang itu, Ibu sedih. Ibu selalu teringat saudara kembarmu yang meninggal …”

Anjeli sedih. Ia menitikkan air matanya. Ya, dia sudah pernah mendengar kisah bahwa sebenarnya ia punya saudara embar. Tapi ia tidak ingat apa-apa kejadian yang membuat saudara kembarnya meninggal.

Tiba-tiba Ibu membuka pintu kamar kak Lisa sambil membawa boneka beruang.

“Tapi sekarang Ibu sudah tidak sedih. Percayalah. Ambil boneka ini, Anjeli. Ibu masih punya Anjeli yang cantik, jadi Ibu tidak akan sedih lagi,” ucap Ibu sambil menyodorkan boneka beruang.

“Sungguh?” Anjeli ragu.

“Iya. Ambillah,” Ibu tersenyum.

Duh, Anjeli jadi senang. Senang karena mendapat boneka beruang. Juga karena Ibu tidak sedih lagi.

^-^

Tidak ada komentar: